Apache vs. LiteSpeed: Perbandingan Server untuk WordPress

Apache vs. LiteSpeed for Wordpress
Shares

Dalam perbincangan para penggemar WordPress mengenai performa dan kecepatan, istilah “LiteSpeed” semakin sering muncul. Artikel ini akan mengulas apa itu LiteSpeed dan bagaimana pengaruhnya terhadap performa jika dibandingkan dengan server web yang lebih umum digunakan. Jadi, pertanyaannya adalah, Apache atau LiteSpeed – yang mana yang lebih unggul?

Saat memilih layanan web hosting untuk situs WordPress, banyak pengguna sering berada dalam dilema. Kapasitas server, fasilitas pencadangan, dan ketersediaan dukungan teknis tetap menjadi faktor-faktor kunci ketika memilih paket hosting. Namun, dengan semakin besar perhatian dari Google terhadap kecepatan situs web, faktor teknologi juga menjadi penentu penting dalam kualitas hosting yang dipilih.

Apa itu LiteSpeed?

LiteSpeed adalah sebuah server web komersial yang berperan dalam meningkatkan kecepatan dan stabilitas situs web yang di-hosting. Meskipun pertama kali diperkenalkan pada tahun 2003, popularitasnya meningkat pesat hampir 15 tahun kemudian.

Untuk lebih memahami apa itu server web, kita bisa mengibaratkannya sebagai kendaraan hosting. Kapasitasnya setara dengan bagasi, roda cadangannya sebagai backup, hardwarenya adalah mesinnya, dan perangkat lunak servernya adalah kemudi. Dengan demikian, server web adalah komponen penting dalam menyediakan layanan secara keseluruhan yang berpengaruh pada kinerja situs web. Mirip dengan bagaimana Anda tidak bisa mengemudikan mobil tanpa setir.

Saat ini, LiteSpeed bertanggung jawab atas hampir 8,5% dari semua situs web di seluruh dunia. Ini telah menjadi alternatif yang populer dan semakin banyak digunakan, bahkan ketika solusi seperti Apache dan Nginx masih mendominasi pasar masing-masing dengan lebih dari 30% pangsa server.

Apa kelebihan LiteSpeed ​​dibandingkan Apache?

Apache, sebagai server web yang telah ada sejak tahun 1995, telah menjadi pilihan utama untuk hosting selama bertahun-tahun. Banyak aplikasi web, CMS, dan skrip dioptimalkan dan dikembangkan dengan Apache. Oleh karena itu, Apache adalah server yang sangat serbaguna dan dapat berintegrasi dengan berbagai solusi eksternal.

LiteSpeed ​​mengadopsi beberapa fitur kunci dari Apache, seperti 

  • dukungan untuk file .htaccess, 
  • mod_security
  • mod_rewrite. 

Ini menjadikannya pilihan yang sangat berguna dalam berbagai aplikasi, dengan efisiensi yang lebih tinggi. Selain itu, dukungan penuh terhadap protokol HTTP/3 dan QUIC meningkatkan keamanan dan mengurangi waktu pemuatan halaman.

Keunggulan lain dari LiteSpeed ​​adalah kemampuannya untuk memproses permintaan server dengan lebih cepat, menjaga stabilitas situs web bahkan saat lalu lintas tinggi.

LiteSpeed ​​juga memiliki fleksibilitas yang memungkinkannya bekerja dengan CMS terkemuka seperti WordPress, Joomla, Magento, XenForo, dan lainnya. Pengguna WordPress bahkan dapat memanfaatkan plugin LiteSpeed ​​Cache yang dirancang khusus untuk melakukan caching situs web. Kombinasi antara kinerja LiteSpeed ​​dan fitur-fitur ini membawa banyak manfaat baik bagi pengguna maupun administrator situs web.

plugin cache wordpress
5 Plugin Penyimpanan Cache Terpopuler untuk WordPress

Bagaimana cara mengkonfigurasi plugin LS Cache di WordPress?

Pastikan untuk memperhatikan bahwa penggunaan plugin LiteSpeed Cache pada hosting dengan perangkat lunak server web lainnya memungkinkan, namun sebaiknya tidak disarankan. LiteSpeed juga kompatibel dengan berbagai plugin caching situs web lainnya. Sebelum Anda menginstal dan mengaktifkannya, pastikan hosting WordPress Anda mendukung teknologi ini. Untuk memeriksa kompatibilitasnya, Anda dapat menempatkan file phpinfo.php di atasnya dengan kode berikut:

phpinfo ( int $flags = INFO_ALL ): bool

Selanjutnya, buka file ini melalui browser dan periksa daftar Server API. Jika Anda menemukan entri “LiteSpeed ​​x.x”, itu berarti hosting tersebut sesuai dengan persyaratan.

Langkah berikutnya adalah menginstal plugin itu sendiri. Dari dasbor WordPress, buka opsi “Tambah Baru” dan cari plugin “LiteSpeed ​​Cache” di dalam repositori plugin. Setelah diinstal, aktifkan plugin dan masuk ke konfigurasi dasarnya. Aktifkan opsi Cache dan terapkan caching untuk situs web Anda.

Apakah LiteSpeed ​​benar-benar secepat itu?

Saya belum melakukan pengujian langsung, tetapi sebelum menulis artikel ini, saya melakukan analisis mendalam terhadap sepuluh pengujian yang membandingkan kinerja Apache dan LiteSpeed ​​untuk WordPress. Hasilnya, sebagian besar pengujian menunjukkan bahwa LiteSpeed ​​lebih unggul, dengan kemampuan memuat halaman lebih cepat baik untuk simulasi pengguna tunggal maupun puluhan pengguna. Namun, perlu dicatat bahwa dalam pengujian-pengujian ini, LiteSpeed ​​selalu menggunakan plugin LiteSpeed ​​Cache, sementara Apache tidak menggunakan plugin cache apa pun.

Meskipun LiteSpeed ​​Cache adalah solusi yang sangat efisien ketika digunakan bersama server LiteSpeed, penting untuk diingat bahwa ada banyak plugin cache lain yang tersedia di repositori WordPress.

Selain itu, perlu dicatat bahwa dalam panduan resmi untuk CMS populer seperti WordPress, Joomla, dan Prestashop, mereka umumnya merekomendasikan dua jenis server web, yaitu Apache dan Nginx, bukan LiteSpeed.

Beberapa pengujian yang saya temukan tidak sepenuhnya menguntungkan bagi LiteSpeed, terutama karena pengujian-pengujian tersebut tidak menggunakan plugin cache, baik untuk LiteSpeed ​​maupun Apache. Ini membuat sulit untuk memprediksi kinerja server mana yang lebih baik. Perbedaan yang terlihat cenderung bergantung pada penyedia hosting yang digunakan, sementara tidak ada perbedaan yang signifikan antara jenis server.

Karena itu, saya memutuskan untuk menyelidiki lebih lanjut dan membaca berbagai diskusi di forum-forum yang dikelola oleh administrator server, programmer, dan pengembang web. Di sana, saya tidak menemukan dukungan yang kuat untuk LiteSpeed. Seringkali, pendapat umum adalah bahwa jenis server web tidaklah sebegitu penting seperti yang mungkin dianggap oleh sebagian besar orang.

Apache vs. LiteSpeed ​​– mana yang lebih baik untuk WordPress?

Pilihan perangkat lunak yang digunakan di server bukanlah satu-satunya faktor yang mempengaruhi kecepatan dan kinerja sebuah situs web. LiteSpeed bukanlah satu-satunya solusi yang cocok untuk WordPress. Kinerja saat memuat situs web adalah isu yang kompleks dan tidak dapat direduksi ke perbandingan sederhana antara Apache dan LiteSpeed.

Ada banyak aspek lain yang perlu dipertimbangkan, termasuk optimasi situs web, penggunaan plugin cache, konfigurasi server, kapasitas prosesor, RAM, dan ruang disk yang tersedia. Bahkan jika Anda menggunakan WordPress yang sudah dioptimalkan dengan baik dan di hosting di server yang menggunakan LiteSpeed, kinerjanya tetap tidak akan optimal jika servernya berbasis HDD yang lambat dan tidak mengikuti perkembangan teknologi.

server word press

Bagaimana cara memilih server hosting yang cepat?

Langkah pertama adalah memilih jenis hosting server yang sesuai.

Shared hosting umumnya ekonomis tetapi cocok untuk penggunaan hobi saja, bukan untuk bisnis online karena sumber daya seperti CPU dan RAM dibagi bersama. Ini berarti semua pengguna server berbagi sumber daya yang sama, dan biasanya mengalami penurunan kinerja saat lalu lintas tinggi.

Sebagai pemilik bisnis, penting untuk menjaga situs web tetap cepat bahkan saat ada lonjakan pengunjung. Oleh karena itu, Anda perlu solusi yang menyediakan sumber daya server eksklusif. Pilihan bisa berupa server virtual seperti VPS dan VDS, atau bahkan server khusus, tergantung pada kebutuhan sumber daya dan tingkat keamanan.

Selanjutnya, perhatikan spesifikasi perangkat kerasnya. Pastikan untuk memeriksa kecepatan prosesor yang ditawarkan, serta pilih jumlah RAM dan inti prosesor yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Hosting dengan SSD NVMe adalah pilihan yang disarankan karena berperan penting dalam mempercepat waktu pemuatan sumber daya.

Periksa juga apakah penyedia hosting Anda menawarkan pilihan sistem operasi yang dapat Anda tangani. Kemungkinan besar adalah Linux; Namun, Linux memiliki distribusi yang berbeda. Baca artikel berikut tentang apa saja perbedaan distro Linux

Terakhir, jangan lupakan faktor keamanan, tingkat dukungan, dan opsi pembayaran yang disediakan oleh penyedia hosting Anda. Semua ini perlu diperhitungkan saat Anda membuat keputusan hosting.

Kesimpulan

Jika Anda sedang mempertimbangkan jenis server yang tepat untuk WordPress, LiteSpeed mungkin menjadi pilihan yang sangat baik. Dengan server LiteSpeed dan menggunakan plugin LiteSpeed Cache, Anda dapat meningkatkan peringkat situs Anda di PageSpeed Insight dengan mudah. Ini bukanlah sekadar plugin yang mencoba mengelabui sistem, tetapi benar-benar dapat mempercepat waktu muat halaman pada peramban.

Namun, perlu diingat bahwa efektivitasnya juga tergantung pada bagaimana tema situs web Anda dirancang. Plugin LiteSpeed Cache tidak akan secara instan mengatasi semua masalah yang disebabkan oleh tema atau plugin yang tidak efisien. Namun, ia dapat membantu meningkatkan kecepatan muat halaman.

Meskipun server web memegang peranan penting, jangan hanya berfokus pada server saat memilih penyedia hosting. Jika Anda menggunakan lingkungan hosting yang tidak optimal, dengan keterbatasan dan hard drive yang lambat, bahkan LiteSpeed tidak akan banyak membantu. Hosting semacam itu akan selalu kalah dibandingkan dengan server berbasis Apache yang sudah dikonfigurasi dengan baik.

Pertanyaannya adalah, apakah layak untuk beralih ke perangkat lunak server atau bahkan penyedia hosting lain hanya untuk menghemat beberapa milidetik? Sebaiknya, yang perlu Anda lakukan adalah mengoptimalkan situs web Anda, tema, dan plugin sebaik mungkin.

Jadi, jangan lupakan pentingnya optimasi WordPress. Anda mungkin bisa melakukan banyak hal dengan plugin di WordPress, tetapi penambahan berlebihan juga dapat memperlambat kinerja situs Anda.

Kesimpulannya: LiteSpeed, jika dijalankan pada SSD NVMe, didukung oleh prosesor yang cepat, dan memiliki jumlah RAM yang memadai, dapat menjadi solusi hosting tercepat. Namun, ingatlah bahwa perangkat keras juga memiliki pengaruh besar terhadap kinerja situs web, selain hanya tipe server.

Perlu diingat bahwa hosting web tidak hanya berkaitan dengan kinerja. Aspek lain seperti kemudahan penggunaan, keamanan, dukungan pelanggan, lokasi server, dan banyak faktor lain juga penting. Pertimbangkan platform hosting seperti UltaHost yang fokus pada penskalaan otomatis, kinerja, dan keamanan. Kami siap untuk memperlihatkan perbedaannya! Lihat rencana kami sekarang!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous Post
Best Web Servers for PHP Development

Server Web Terbaik untuk Pengembangan PHP

Next Post
Difference Between Nginx vs. Node.js

Perbedaan Antara Nginx Vs Node.js

Related Posts