Pengertian SLA dalam Layanan Web Hosting

Web Hosting SLA
Shares


Sekarang, ada beragam opsi web hosting, dan menemukan layanan yang sesuai sangatlah penting, terutama bagi para pelaku bisnis.

Anda mungkin ingin mempertimbangkan hosting dari luar negeri, layanan khusus untuk blog, atau platform hosting untuk video. Ada begitu banyak opsi hosting yang tersedia di pasar saat ini.

Tidak lagi cukup hanya membeli domain untuk membuat situs web bisnis Anda.

Anda harus mencari hosting web yang dioptimalkan untuk jenis situs yang ingin Anda bangun. Namun, ini berarti Anda perlu menggali lebih dalam tentang layanan hosting yang akan Anda pilih. Di situlah pentingnya SLA.

Bayangkan menyewa rumah tanpa membaca perjanjian sewa, akhirnya Anda mungkin menyadari bahwa Anda bertanggung jawab atas hal-hal seperti penurunan permukaan tanah atau tidak adanya koneksi internet yang sudah tersedia. Perjanjian sewa bisa saja memungkinkan pemilik rumah memasang papan reklame di taman depan Anda.


Pada dasarnya, tindakan tersebut dapat membuka pintu bagi berbagai masalah dan biaya tambahan yang tak terduga.

Ini berlaku pula dalam konteks menandatangani perjanjian web hosting tanpa memahami terlebih dahulu isi SLA-nya. Kegagalan memahami jenis layanan yang ditawarkan oleh penyedia hosting web bisa mengakibatkan keterikatan pada layanan yang kurang berkualitas, yang pada akhirnya merugikan bisnis Anda.

Jadi, mari kita telaah apa sebenarnya makna SLA, mengapa hal ini begitu penting, dan beberapa aspek krusial yang harus diperhatikan saat mencari SLA yang sesuai.

Pengertian SLA (Service Level Agreement)


SLA, atau Service Level Agreement, adalah perjanjian yang menguraikan jenis layanan dan fitur yang akan diberikan kepada pelanggan oleh penyedia layanan.

Dalam kontrak ini, terdapat detail mengenai biaya, durasi, jaminan, fitur layanan, serta tindakan yang akan diambil sebagai kompensasi atau hukuman jika ada pelanggaran kontrak. Intinya, SLA menetapkan kewajiban bagi Anda sebagai pelanggan dan juga penyedia layanan Anda.

Dalam konteks web hosting, SLA seharusnya mencakup hal-hal seperti Mean Time Between Failures (MTBF), Mean Time To Repair or Recovery (MTTR), kecepatan dan penyimpanan data cache, serta faktor lain yang dapat diukur. Ini bisa bersifat standar atau disesuaikan sesuai kebutuhan klien spesifik. Tetapi, perlu ada kesepakatan bersama setelah diskusi yang mendalam, sesuai kebutuhan dan keinginan kedua belah pihak.

Mengapa SLA penting untuk Website Anda


Memilih penyedia web hosting yang tepat memiliki signifikansi besar bagi segala ukuran bisnis. Hosting yang dipilih akan menjamin kinerja optimal situs web Anda dan menyediakan fitur yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan Anda.

Ada kesalahpahaman bahwa memiliki hak akses file env pada aplikasi Anda akan memungkinkan aplikasi tersebut berjalan di berbagai web hosting, namun kenyataannya tidak demikian.

Anda dapat mengetahui apakah penyedia hosting Anda dapat menjalankan aplikasi spesifik dengan membaca ketentuan dalam SLA. SLA menjadi acuan bagi kinerja situs web Anda, frekuensi kemungkinan kegagalan akses, dan skenario jika terjadi ketidakberhasilan. Oleh karena itu, penting untuk membaca dan memahami SLA dengan cermat sebelum menandatangani perjanjian web hosting.

Menetapkan dan menyetujui SLA merupakan langkah terpenting bagi kepentingan baik pelanggan maupun penyedia web hosting. Ini menjadi bukti tertulis yang mengikat kedua belah pihak dalam mematuhi semua persyaratan yang telah disepakati, menghindari potensi ketidakjelasan yang dapat memicu konflik dalam hubungan bisnis. Dengan demikian, perusahaan hosting web akan transparan terkait semua aspek yang tercantum dalam SLA, menciptakan dasar yang jelas untuk kerjasama yang saling menguntungkan.

Fitur utama SLA di web hosting

Tentu, ketika memulai pembuatan situs web perusahaan untuk pertama kalinya, memahami prioritas dalam melihat SLA bisa jadi menantang. Ada berbagai jenis SLA untuk industri yang berbeda, dengan berbagai klausul dan fitur yang harus diperhatikan.

Namun, terdapat beberapa klausul dasar yang sebaiknya dimiliki oleh setiap SLA penyedia web hosting:

1. Jaminan waktu aktif (Uptime)

Uptime mengacu pada waktu di mana situs web Anda dapat diakses oleh pengunjung secara online. SLA seharusnya menetapkan persentase minimum dari uptime yang dijanjikan oleh penyedia hosting.

Biasanya, kisaran persentase uptime berada antara 99,9% hingga 99,99%. Memperhatikan hal ini sangat penting karena terkadang uptime tidak memenuhi ambang batas yang telah disepakati, dan dalam situasi semacam itu, Anda berhak atas kompensasi dari penyedia hosting.

Namun, jaminan uptime tidak mencakup kegagalan jaringan atau server yang bisa mengakibatkan waktu henti. Ini merupakan periode di mana layanan tidak tersedia. Oleh karena itu, SLA Anda juga harus menentukan bagaimana waktu henti diukur dan didefinisikan.

2. Waktu respon dan perbaikan

Waktu respons dari penyedia hosting terhadap pertanyaan atau permintaan dukungan teknis pelanggan merupakan salah satu aspek krusial dalam SLA. Ini menentukan seberapa cepat Anda akan mendapatkan bantuan saat membutuhkannya.

Bantuan tersebut bisa berupa pertanyaan umum tentang performa situs web Anda atau permintaan perbaikan saat situs mengalami masalah dalam pemuatan. Khususnya pada kasus terakhir, respons yang cepat menjadi sangat penting, maka pastikan untuk tidak mengabaikannya.

Selain itu, SLA sering kali menyediakan waktu respons dan waktu perbaikan yang berbeda tergantung pada tingkat keparahan masalahnya. Misalnya, mereka mungkin menjanjikan tanggapan instan untuk pertanyaan tetapi mungkin membutuhkan waktu dalam kasus perbaikan yang lebih serius.

Jika SLA mencakup bagian yang membedakan tingkat keparahan, perhatikan dengan seksama. Biasanya, informasi ini disajikan dalam format grafis yang mudah dipahami, memberikan kerangka waktu yang jelas.

3. Tentukan langkah-langkah keamanan


Sangatlah penting untuk memahami tindakan keamanan yang diadopsi oleh penyedia hosting guna menjaga keamanan data para pelanggan.

Umumnya, dalam Perjanjian Layanan (SLA) Anda akan menemukan klausul yang membahas pencadangan data secara berkala, penggunaan firewall, serta sistem deteksi intrusi. Dokumen ini juga mungkin menegaskan tanggung jawab pelanggan terkait langkah-langkah keamanan, seperti melakukan pembaruan perangkat lunak dan menggunakan kata sandi yang kuat.

Sebagian besar perusahaan web hosting mengandalkan akses perangkat lunak dari jarak jauh untuk menyediakan dukungan teknis. Oleh karena itu, bijaksanalah untuk menanyakan langkah-langkah keamanan yang mereka terapkan guna melindungi data perusahaan Anda. Tanpa lapisan perlindungan yang memadai, memberikan akses jarak jauh ke situs web perusahaan Anda dapat meninggalkan celah terhadap ancaman siber.

4. Pemeliharaan (Maintenance)

Jangka waktu pemeliharaan merujuk pada periode yang telah dijadwalkan oleh penyedia hosting untuk melakukan pembaruan sistem atau aktivitas pemeliharaan yang mungkin mengakibatkan gangguan layanan sementara. Pentingnya SLA adalah menetapkan seberapa sering, berapa lama, dan seberapa dini pemberitahuan yang diberikan untuk jangka waktu pemeliharaan tersebut.

Idealnya, Anda menginginkan periode pemeliharaan yang cukup sering untuk menjaga kinerja situs tetap optimal tanpa mengganggu aktivitas bisnis. Namun, terlalu seringnya pemeliharaan juga dapat mengganggu operasional bisnis Anda.

5. Backup dan pemulihan data


Langkah-langkah pencegahan ini dilakukan sebagai antisipasi untuk situasi terburuk. Penyedia web hosting Anda seharusnya secara rutin mencadangkan data penting dan infrastruktur TI untuk mengatasi kemungkinan kehilangan data atau kegagalan sistem. Di dalam SLA, akan dijelaskan apa yang menjadi tanggung jawab perusahaan hosting dalam hal penyimpanan dan pemulihan data.

Penting juga untuk memeriksa rencana pemulihan bencana yang dijabarkan dalam SLA Anda. Terutama, Anda perlu mengetahui estimasi waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan fungsi situs web Anda setelah terjadinya kejadian yang memengaruhi layanan.

6. Skalabilitas dan alokasi sumber daya

Ini terkait dengan ketersediaan sumber daya tambahan, seperti CPU, memori, atau penyimpanan, dan bagaimana sumber daya ini diberikan kepada pelanggan sesuai kebutuhan mereka.

Informasi ini terutama relevan ketika Anda menjalankan beberapa aplikasi berbeda melalui situs web Anda, seperti hosting video. Dalam SLA, harus dijelaskan dengan jelas sumber daya tambahan yang tersedia serta proses dan waktu yang diperlukan untuk meminta peningkatan sumber daya.

Pertanyaan yang penting untuk diajukan adalah bagaimana perusahaan hosting web Anda mengelola orkestrasi kontainer untuk mengatur penggunaan sumber daya ini.


Menanyakan apakah mereka menggunakan Kubernetes atau solusi PaaS lainnya selain Kubernetes akan memberikan gambaran yang jelas mengenai sejauh mana Anda dapat mengintegrasikan alat dan aplikasi utama ke situs web Anda.

Orkestrasi kontainer tingkat lanjut seperti ini membantu dalam mengatur alokasi sumber daya, memastikan aplikasi memiliki sumber daya yang cukup untuk beroperasi tanpa mengganggu aplikasi lain.

Ketika situs web Anda memerlukan fungsi tingkat lanjut atau aplikasi yang kompleks, seperti menjalankan beberapa proses JavaScript yang membutuhkan banyak sumber daya, penting untuk memastikan bahwa penyedia hosting web dapat memenuhi kebutuhan Anda. Dalam situasi semacam ini, mungkin diperlukan untuk melibatkan pengembang JavaScript atau menggunakan solusi orkestrasi container seperti Kubernetes agar alokasi sumber daya teroptimalkan.

7. Kompensasi dan ganti rugi


Jika penyedia hosting web tidak memenuhi kesepakatan layanan, entah karena waktu tidak aktif yang berlebihan atau tidak memenuhi standar kinerja yang ditetapkan, Anda memiliki hak untuk mendapatkan ganti rugi.

Ganti rugi tersebut dapat berupa kredit layanan atau pengembalian uang. Detail mengenai jenis ganti rugi yang akan Anda terima dalam kasus pelanggaran kesepakatan layanan (SLA) akan dijelaskan.

Perhatian pada kriteria kelayakan, cara perhitungan, dan batasan klaim kredit yang telah ditetapkan oleh penyedia hosting web penting untuk dipertimbangkan. Beberapa penyedia mungkin menawarkan ganti rugi yang signifikan, namun hanya dalam situasi-situasi tertentu atau dengan prosedur klaim yang rumit.

Menemukan SLA hosting yang tepat untuk website anda


Perjanjian Layanan (SLA) dalam web hosting memiliki kepentingan besar. Namun, memahaminya dengan baik bisa menjadi tantangan tersendiri. Meski begitu, jangan biarkan ini menghalangi Anda untuk menjelajahi situs hosting sebelum menandatangani kesepakatan.

Pemilihan penyedia hosting akan sangat mempengaruhi kesuksesan situs web Anda. Penting untuk sepenuhnya memahami layanan yang ditawarkan oleh penyedia hosting Anda.

Jadi, luangkan waktu untuk membaca SLA secara menyeluruh, teliti bagian-bagian yang mungkin belum Anda mengerti, dan jangan ragu untuk bertanya jika ada hal yang membingungkan. Pada akhirnya, penyedia web hosting ingin memastikan kepuasan pelanggannya. SLA adalah cara terbaik bagi mereka untuk memberikan segala bantuan yang diperlukan agar Anda merasa percaya saat menandatangani kontrak.

Memahami Perjanjian Layanan Tingkat (SLA) memiliki signifikansi besar bagi siapa pun yang ingin mengoperasikan bisnis secara online melalui situs web. Kami di Ultahost bukan hanya mengakui pentingnya SLA ini, tetapi juga konsisten dalam memenuhi komitmen SLA kami. Kami mengutamakan kinerja dan keandalan situs web Anda. Pilih Ultahost untuk solusi hosting yang tidak hanya memenuhi harapan, tetapi juga melampaui ekspektasi Anda.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous Post
Managed vs. Unmanaged Hosting: Which Is Best for Your Website

Managed dan Unmanaged Hosting: Mana yang Terbaik untuk Web Anda?

Next Post
Shared hosting dan dedicated hosting

Pilih Shared Hosting atau Dedicated Hosting untuk Website?

Related Posts